Monday, 26 May 2014

Karya Ilmiah ekonomi





BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan mengenai mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat desa Kamiri, mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan.

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan / meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

Menurut Sumodiningrat (1999), bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki.

            Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat dapat ditumbuhkembangkan sehingga masyarakat miskin tersebut bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.

PNPM Mandiri Perdesaan, merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di perdesaan.

PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan
pemerintah daerah.

            Dasar hukum pelaksanaan PNPM Mandiri mengacu pada landasan
konstitusional UUD 1945 beserta amandemennya, landasan idiil Pancasila, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta landasan khusus
pelaksanaan PNPM Mandiri.

            Dalam Undang-undang kesejahteraan masyarakat mengungkapkan bahwa penyelenggaraan masalah kesejahteraan masyarakat mempunyai 4 aspek yaitu Rehabilitasi sosial, Jaminan sosial, Pemberdayaan sosial dan Perlindungan sosial. Namun, pada penelitian akan mengarah pada salah satu aspek yaitu pemberdayaan masyarakat desa Kamiri. Hal ini mengingat adanya kewajiban pemberdayaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kamiri. Sehingga membutuhkan perhatian khusus untuk membangkitkan inovasi yang lebih baik dalam program pemberdayaan yang sesuai dengan keadaan masyarakat desa Kamiri.

            PNPM Mandiri pada hakekatnya bertujuan untuk penguatan terhadap hak kepemilikan dan memberi kesempatan yang sama bagi semua individu untuk mengerjakan aktivitas, khususnya dalam meningkatkan kapasitas dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi produktif.



B.Rumusan Masalah :
1.      Bagaimana strategi pengembangan ekonomi berbasis PNPM dalam pemberdayaan masyarakat desa Kamiri ?
2.      Bagaimana manfaat pengembangan ekonomi berbasis PNPM di desa Kamiri ?
3.      Bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kamiri di bidang ekonomi dalam program PNPM ?
C.Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui strategi pengembangan ekonomi berbasis PNPM di desa Kamiri ?
2.      Untuk mengetahui manfaat pengembangan ekonomi berbasis PNPM di desa Kamiri ?
3.      Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat desa Kamiri di bidang ekonomi dalam program PNPM ?

D.Manfaat Penelitian

Dilihat dari beberapa tujuan penelitian yang telah yang dimaksudkan, maka penulis dapat pula mencantumkan manfaat penelitian sebagai berikut :

1.      Dapat mengetahui strategi pengembangan ekonomi berbasis PNPM.
2.      Dapat mengetahui manfaat PNPM dalam pemberdayaan masyarakat desa Kamiri.
3.      Dapat mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat dibidang ekonomi dalam program PNPM.


E.Batasan Masalah

1.      Pengembangan ekonomi berbasis PNPM.
2.      Manfaat pengembangan ekonomi berbasis PNPM.
3.      Tingkat kesejahteraan masyarakat dibidang ekonomi dalam program PNPM.




BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian PNPM

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan mengenai mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat desa Kamiri, mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan.

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat menuju kemandiriannya dalam pembangunan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Secara umum PNPM Mandiri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan meningkatkan kesempatan kerja.

Menurut Prijono dan Pranarka (1996), pemberdayaan, yaitu Proses yang menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya.

Sejarahnya, PNPM ini merupakan program lanjutan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dimulai tahun 1998. Awalnya proyek PPK ini hanya dilakukan di beberapa propinsi sebagai uji coba, namun karena dianggap berhasil dalam mengurangi kemiskinan maka program ini dijadikan menjadi program nasional yang disebut dengan PNPM di seluruh Provinsi di Indonesia.

Pelaksanaan PNPM di Indonesia mendapat banyak pujian dari berbagai fihak, baik oleh pejabat pemerintah, maupun Bank Dunia. Indonesia dijadikan sebagai contoh sukses pelaksanaan PNPM dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pencipataan lapangan kerja di desa.

Implementasi program ini didukung dengan sumber dana yang berasal dari APBN dan APBD dalam bentuk cost sharing system.  Kecamatan menjadi locus program untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program. Pemerintah daerah tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan program karena PNPM adalah murni program pemberdayaan dari, oleh dan untuk masyarakat sehingga ada ketakutan jika pemerintah terlibat dalam pelaksanaan program terjadi konflik kepentingan.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan ) merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat  yang mendukung PNPM Mandiri yang wilayah kerja dan target sasarannya adalah masyarakat perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998-2007.

 Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Dalam pelaksanaannya, program ini memprioritaskan kegiatan bidang infrastruktur desa, pengelolaan dana bergulir bagi kelompok perempuan, kegiatan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat  di wilayah perdesaan. Program ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :  a) Dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat)  untuk kegiatan pembangunan, b) Dana Operasional Kegiatan (DOK) untuk kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif dan kegiatan pelatihan masyarakat (capacity building),  dan c) pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh para fasilitator kecamatan dan kabupaten.
 Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat didorong untuk terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya.

 Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen/ Kementrian Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang bersumber dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), swadaya masyarakat dan partisipasi dari dunia usaha.

 Program Pengembangan Kecamatan (PPK) merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan, memperkuat institusi lokal dan meningkatkan kinerja pemerintah daerah. PPK telah dimulai sejak Indonesia mengalami krisis multidimensi & perubahan politik pada 1998. Melihat keberhasilannya, saat ini pemerintah mengadopsi mekanisme dan skema PPK dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

”Tujuan dari kegiatan PNPM MP adalah memotivasi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan secara lebih baik, dan juga sebagai media bagi masyarakat dalam mendukung transparansi pelaksanaan kegiatan,”

            Bappenas (2004), dalam Diah, 2007 mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar masyarakat antara lain, terpenuhinya
kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki.





BAB III
METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat Penelian

            Penelitian dilaksanakan mulai Agustus 2012 sampai Desember 2012. Sedangkan tempat penelitian adalah Desa Kamiri.

B.Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian perpustakaan ( Liberary Research ), penelitian koesioner dan metode pengamatan ( observasi ).

C.Sumber Data dan Cara Pengumpulan Data

1.Sumber Data

a.       Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari responden yang dalam penelitian ini adalah Desa Kamiri.

b.      Data sekunder, adalah data yang dapat menunjang data primer. Dan sekunder ini diambil dari buku dan internet yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2.Instrument dan Cara Pengumpulan Data

Teknik dan cara pengumpulan data yang penukis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik pembagian angket yang berisi sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada reponden.

3.Teknik dan Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan tiga cara, yaitu :

a.    Observasi,  adalah  kegiatan  pengamatan, kegiatan ini merupakan titik awal yang dilaksanakan penulis dalam mengumpulkan data.

b. Kuesioner, proses ini berfungsi mengumpulkan keterengan-keterangan yang diketahui oleh responden dan pendapat atas sikap responden terhadap masalah penelitian.

c.    Library Research, adalah pengumpulan data penunjang dari perpustakaan.

D.Populasi dan Sampel

1.Populasi

Populasi adalah semua element yang menjadi bagian dalam kesatuan, sedangkan yang menjadi “populasi” dalam penelitian ini adalah anggota pnpm desa Kamiri.





Tabel I
Jumlah penduduk desa Kamiri

No.
Dusun
Jumlah Penduduk
1
2
Baera
Kamiri
350
132

Jumlah
482
               Sumber Data : Populasi penduduk desa Kamiri

2.Sampel

Sampel adalah jumlah keseluruhan dari hasil yang dianggap dapat mewakili atau bagian dari populasi yang terpilih untuk penelitian yang karakteristiknya dianggap mewakili seluruh popoulasi, yang menjadi sampel disini adalah 10% dari jumlah populasi yang diambil dari masyarakat  Desa Kamiri yaitu 48 responden.
            Rumus yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu rumus proporsional sebagai berikut :
 × n      Dimana: Ni =  ukuran ukuran populasi untuk strata ke I  n
(Sampel), ni = ukuran sampel untuk strata ke I n (populasi).
  1. Baera                    =   35
2.      Kamiri                 =  dibulatkan menjadi 13




Tabel II
Jumlah Sampel penduduk desaKamiri
No
Nama Dusun
Populasi
Sampel

1

2


Baera

Kamiri

350

132

35

13

Jumlah
482
48
Sumber : Hasil penelitian populasi penduduk desa Kamiri





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
            Dari penelitian yang dilakukan berbagai jawaban yang diperoleh penulis, maka penulis dapat menampilkan hasil-hasilnya dalam bentuk table, selanjutnya tabel-tabel tersebut diuraikan dalam bentuk kalimat.
Tabel III.
Tingkat pengetahuan terhadap strategi pengembangan ekonomi berbasis PNPM.

Pengetahuan
Frekuensi
Persentase
Sangat tahu
Tahu
Tidak tahu
Kurang tahu
4
21
16
7
8,33%
43,76%
33,33%
14,58%
Jumlah
48
100%
  Sumber data : Hasil pengetahuan masyarakat terhadap strategi pengembangan
 ekonomi berbasis PNPM.

            Berdasarkan tabel III, yaitu memberikan gambaran mengenai tingkat pengetahuan ekonomi berbasis PNPM, dapat disimpulkan bahwa yang menjawab sangat tahu sebanyak 4 orang atau sekitar 8,33 %, masyarakat yang menjawab tahu sebanyak 21 orang atau 43,76 %, masyarakat yang menjawab tidak tahu sebanyak 16 orang atau 33,33 %, masyarakat yang menjawab kurang tahu sebanyak 7 orang atau 14,58 %.
            Jadi berdasarkan tabel III data dapat disimpulkan bahwa masyarakat tahu tentang strategi pengembangan ekonomi berbasis PNPM.



Tabel IV
Tingkat pengetahuan tentang strategi pengembangan ekonomi berbasis PNPM terhadap penilaian dalam pengembangan ekonomi.
Tingkat Pengetahuan
Penilaian dalam pemgembangan ekonomi

Jumlah
Sangat baik
Baik
Tidak baik
Kurang baik
Sangat tahu
Tahu
Tidak tahu
Kurang tahu
2
7
1
-
2
11
5
10
-
1
1
-
-
2
-
6
4
21
7
16
Jumlah
10
28
2
8
48
Sumber data : Hasil penelitian masyarakat terhadap pengembangan ekonomi
berbasis PNPM di desa Kamiri.

            Berdasarkan tabel IV, yaitu menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan tantang strategi pengembangan ekonomi berbasis PNPM terhadap penilaian dalam pengembangan ekonomi yang menjawab sangat tahu dan sangat baik sebanyak 2 orang, masyarakat yang menjawab sangat tahu dan baik sebanyak 2, masyarakat yang menjawab tahu dan sangat baik sebanyak 7 orang, masyarakat yang menjawab tahu dan baik sebanyak 11 orang, masyarakat yang menjawab tahu dan tidak baik sebanyak 1 orang, masyarakat yang menjawab tahu dan kurang baik sebanyak 2 orang, masyarakat yang menjawab tidak tahu dan sangat baik sebanyak 1 orang, masyarakat yang menjawab tidak tahu dan baik sebanyak 5 orang, masyarakat yang menjawab tidak tahu dan tidak baik sebanyak 1 orang, masyarakat yang menjawab kurang tahu dan baik sebanyak 10 orang, masyarakat yang menjawab kurang tahu dan kurang baik sebanyak 6 orang.
            Jadi berdasarkan tabel IV, data dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang strategi pengembangan ekonomi berbasis PNPM terhadap penilaian dalam pengembangan ekonomi yaitu tahu dan baik.
Tabel V
Tingkat pemahaman tentang pengembangan ekonomi berbasis PNPM
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase
Sangat paham
Paham
Tidak paham
Kurang paham
8
26
6
8
16,67%
54,16%
12,5%
16,67%
Jumlah
48
100%
  Sumber data : Hasil pemahaman masyarakat terhadap pengembangan ekonomi berbasis PNPM.

            Berdasarkan tabel V, yaitu menjelaskan bahwa tingkat  pemahaman tentang pengembangan ekonomi berbasis PNPM masyarakat yang menjawab sangat paham sebanyak 8 orang atau 16,67 %, masyarakat yang menjawab paham sebanyak 26 orang atau 54,16 %, masyarakat yang menjawab tidak paham sebanyak 6 orang atau 12,5 %, masyarakat yang menjawab kurang paham sebanyak 8 orang atau 16,67 %.
            Jadi, berdasarkan tabel V data dapat disimpulkan bahwa masyarakat paham terhadap pengembangan ekonomi berbasis PNPM.



Tabel VI
Tingkat pengetahuan tentang manfaat pengembangan ekonomi berbasis PNPM
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase
Sangat tahu
Tahu
Tidak tahu
Kurang tahu
7
26
10
5
14,58%
54,16%
20,8%
10.46%
Jumlah
48
100%
  Sumber data : Hasil pengetahuan masyarakat terhadap manfaat pengembangan ekonomi berbasis PNPM.
            Berdasarkan tabel VI, yaitu data dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang sangat tahu terhadap manfaat pengembangan ekonomi berbasis PNPM, yaitu sebanyak 7 orang atau 14,58 %, masyarakat yang menjawab tahu sebanyak 26 orang atau 54,16 %, masyarakat yang menjawab tidak tahu sebanyak 10 orang atau 20,8 %, masyarakat yang menjawab kurang tahu 5 orang atau 10,46 %.
            Jadi berdasarkan tabel VI, data dapat disimpulkan bahwa masyarakat tahu terhadap manfaat penembangan ekonomi berbasis PNPM.
Tabel VII
Manfaat pengembangan ekonomi dalam program PNPM
Manfaat
Frekuensi
Persentase
Banyak
Ada
Tidak ada
Sedikit
15
18
2
13
31,25%
37,5%
4,17%
27,08%
Jumlah
48
100%
Sumber data : Hasil penelitian masyarakat terhadap manfaat pengembangan ekonomi.
            Berdasarkan tabel VII, yaitu dapat dijelaskan bahwa manfaat pengembangan ekonomi program PNPM, masyarakat yang  menjawab banyak yaitu 15 orang atau 31,25 %, masyarakat yang menjawab ada yaitu 18 orang atau 37,3 %, masyarakat yang menjawab tidak ada yaitu 2 orang atau 4,17 %, masyarakat yang menjawab sedikit yaitu 13 orang atau 27,08 %.
            Jadi berdasarkan tabel VII, dapat disimpulkan bahwa ada manfaat terhadap pengembangan ekonomi dalam program PNPM.
Tabel VIII
Pengaruh program PNPM terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh
Frekuensi
Persentase
Sangat berpengaruh
Berpengaruh
Kurang berpengaruh
Tidak berpengaruh
11
20
11
6
22,9%
41,7%
22,9%
12,5%
Jumlah
48
100%
Sumber data : Hasil penelitian masyarakat tentang pengaruh program PNPM terhadap kesejahteraan masyarakat.
            Berdasarkan tabel VIII, yaitu dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang menjawab sangat berpengaruh yaitu 11 orang atau 22,9 %, masyarakat yang menjawab berpengaruh yaitu sebanyak 20 orang atau 41,7 %, masyarakat yang menjawab kurang berpengaruh yaitu sebanyak 11 orang atau 22,9 %. Masyarakat yang menjawab tidak berpengaruh yaitu sebanyak 6 orang atau 12,5 %.
            Jadi berdasarkan tabek VIII, data dapat disimpulkan bahwa program PNPM berpengaru terhadap kesejahteraan masyarakat.




Tabel IX
Pandangan masyarakat tentang program PNPM terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.

Pandangan
Tingkat kesejahteraan masyarakat

Jumlah
Sangat bagus
Bagus
Kurang bagus
Tidak bagus
Sangat sejahtera
Sejahtera
Kurang sejahtera
Tidak sejahtera
2
7
1
5
3
10
-
8
-
1
1
-
-
2
4
4
5
20
6
17
Jumlah
15
21
2
10
48
 Sumber data : Hasil penelitian tingkat kesejahteraan masyarakat dengan PNPM.
            Berdasarkan tabel IX, dapat disimpulkan bahwa, pandangan masyarakat tentang program PNPM terhadap tingkat kesejahteraan, masyarakat yang menjawab sangat sejahtera dan sangat bagus yaitu, sebanyak 2 orang, masyarakat yang menjawab sangat sejahtera dan bagus yaitu, sebanyak 3 orang, masyarakat yang menjawab sejahtera dan sangat bagus yaitu, sebanyak 7 orang, masyarakat yang menjawab sejahtera dan bagus yaitu, sebanyak 10 orang, masyarakat yang menjawab sejahtera dan kurang bagus yaitu, sebanyak 1 orang, masyarakat yang menjawab sejahtera dan tidak bagus yaitu, sebanyak 2 orang, masyarakat yang menjawab kurang sejahtera dan sangat bagus yaitu, sebanyak 1 orang, masyarakat yang menjawab kurang sejahtera dan kurang bagus yaitu, sebanyak 1 orang, dan masyarakat yang menjawab kurang sejahtera dan tidak bagus yaitu, sebanyak 4 orang, masyarakat yang menjawab tidak sejahtera dan sangat bagus yaitu sebanyak 5 orang, masyarakat yang menjawab tidak sejahtera dan bagus yaitu sebanyak 8 orang, masyarakat yang menjawab tidak sejahtera dan tidak bagus yaitu sebanyak 4 orang,
            Jadi, berdasarkan tabel IX, data dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat tentang program PNPM terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat yaitu, sejahtera dan bagus.




BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
            Dari hasil penilitian ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan saran.
            Masyarakat sudah banyak mengetahui tentang pemberdayaan ekonomi dalam program PNPM . Namun masih ada masyarakat yang belum tahu pasti terntang program pemberdayaan masyarakat yang ada di wilayah ini.
            Jadi, sebagian masyarakat yang memehami program pemberdayaan masyarakat (  PNPM  ) sudah sejahtera.
B.Saran
            Bagi masyarakat yang belum mengetahui dengan adanya program pemberdayaan masyarakat agar dapat menanyakan kepada masyarakat yang sudah paham, atau sebaliknya, masyarakat yang sudah paham agar dapat menjelaskan kepada masyarakat yang kurang tahu dengan adanya program pemberdayaan masyarakat  ini.
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menko Kesra No. 25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Pedoman Umum Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri);
www.pnpm-mandiri.org;
www.p2kp.org;
http://tkpkri.org;
http://id.wikipedia.org/wiki/PNPM_Mandiri_Pedesaan;
www.bappenas.go.id;
www.p2dtk.bappenas.go.id.
http://www.kabarindonesia.com; dan
www.Pergerakan-Indonesia.org.



LAMPIRAN
(BIODATA)

Nama Lengkap                  :         Nirwan
Nis                                     :         12001
Kelas                                  :         XII IPS 3
Alamat Sekolah                 :         Jalan Jenderal Sudirman No. 32 Barru
Tempat/Tnggal/Lahir         :         Malangke, 28 Februari 1994
Hobby                                :         Memancing
Alamat                               :         Baera
Nama Orang Tua
Ayah                                  :         Arifin
Ibu                                     :         Hj.Mardiana
Pekerjaan Orang Tua
Ayah                                  :         Petani
Ibu                                     :         IRT
Alamat Orang Tua
Ayah                                  :         Baera
Ibu                                     :         Baera

0 komentar:

Post a Comment