1. DASAR TEORI
Sistem tenaga dalam suatu operasi pemboran terdiri dari dua subkomponen utama, yaitu :
1. Power suplay equipment
Tenaga yang dibutuhkan pada suatu operasi pemboran dihasilkan oleh mesin- mesin besar, yang dikenaldengan "prime
mover" (penggerak utama). Tenaga yang dihasilkan tersebut digunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut :
sirkulasi lumpur,
hoisting, dan
rotary drill string.
2. Distribution (transmission) equipment
Berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan
tenaga dari penggerak utama, yang diperlukan untuksuatu operasi pemboran. Sistem distribusi (transmisi) yang biasa digunakan ada dua macam, yaitu sistem transmisi mekanis dan sistem
transmisi listrik (electric). Rig tidak akan berfungsi dengan baikbila distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Oleh sebab itu diusahakan
tenaga yang hilangkarena adanya transmisi atau distribusi
tersebut dikurangi sekecil mungkin, sehingga kerja mesin akanlebih efisien.
Sistem tenaga yang dipasang pada suatu unit operasi pemboran secara prinsip harus mampumemenuhi keperluan-keperluan sebagai berikut :
fungsi angkat,
fungsi rotasi,
fungsi pemompaan, dan
fungsi penerangan.
a. Menghitung keperluan tenaga untuk fungsi angkat
Tenaga dari fungsi angkat dari motor melalui transmisi, drawwork, drilling cable dan sistem
takelyang terdiri dari crown block dan travelling block
diteruskan ke rangkaian pipa bor.
Maka, rendemen total antara motor dan hook :
Conventiser : 0,7 - 0,8
Transmisi : 0,88
Drawwork : 0,90
Takel : 0,87 untuk 8 kabel dan 0,85 untuk 10 kabel sehingga, rendementotal untuk 10 kabel adalah
0,75 x 0,88 x 0,90 x 0,85 = 0,505
Tenaga untuk fungsi pengangkatan harus mampu untuk melayani pemboran sampai kedalaman limitpada kondisi ekonomis.
b. Menghitung tanpa fungsi rotasi
Tenaga untuk fungsi rotasi dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut
Pr C x W
75.............................. (1)
dimana,
Pr = tenaga fungsi rotasi, pk
C = kopel dalam kgm
W = kecepatan sudut, rad/detik
Sehingga, secara empiris tenaga untuk fungsi rotasi dapat dihitung dengan menggunakanpersamaan :
Pr
L N P
10
.................... (2)
dimana,
30 100 D
Pr = tenaga rotasi, pk
L = kedalaman sumur,
m
N = putaran rotary table, rpm
P = beratan pada pahat (WOB), ton
D = diameter lubang bor, inch
c. Tenaga hidrolik
Tenaga hidrolik dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ph Q x p
450 ............................. (3)
dimana,
Ph = tenaga hidrolik, pk
Q = debit dalam liter/menit = D2 x 19
p = tekanansirkulasi , kg/cm2
d. Tenaga penerangan
Dengan effisiensi 70% tenaga listrik yang diperlukan untuk berbagai keperluan seperti penerangan,pemanas, shale shaker dan lain-lain biasanya berkisar antara 30-48 kw generator berkapasitas 75 kw.
2. PRIME MOVER UNIT
Hampir semua operasi pemboran menggunakan prime mover jenis internal combution unit.Penentuan jenis mesin yang akan digunakan didasarkan pada besarnya jumlah
tenaga yang diperlukan yangdapat diketahui dari casing program yang telah disusun dan kedalaman sumur. Tenaga yang dihasilkanprime mover berkisar antara 500 - 5000 HP. Salah satu spesifikasi prime mover dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Spesifikasi Prime Mover
Maks. beban hook yang bekerja 400 tf
Kedalaman pemboran yang direko-mendasikan
dengan drill pipe 4 1/2 in. 7000 m
Power yang tersedia (tanpa pompa lumpur) 3600 HP
Jumlah mesin yang digunakan 4
Hoisting line diameter 35 mm
Gaya maks. pada hoisting line 44 tf
Jumlah line pada sistem pengangkatan 12
Tenaga untuk drawwork 3000 HP
Kecepatan drawworks 4 + 2 R
Kecepatan maks. pada pembebanan 0,37 m/s
Peletakan prime mover tergantung dari berbagai faktor, antara lain Sistem
transmisi (distribusi)yang digunakan, dan Ruang yang tersedia.
Beberapa letak prime mover yang umum adalah sebagai berikut :
di bawah rig
di atas lantai bor
di samping atau di sisi rig, baik di atas tanah maupun di atas lantai bor pada struktur yang terpisah.
jauh dari rig
Sedangkan jumlah mesin yang biasa digunakan adalah :
a) Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga mesin.
b) Empat, untuk pemboran yang lebih dalam menggunakan tenaga yang lebih besar sehingga mesin yangdiperlukan empat buah.
Jenis mesin yang digunakan :
a. Diesel compression engines. b. Gas (spark ignition)engines
3. SISTEM TRANSMISI (DISTRIBUSI TENAGA)
Rig dapat berfungsi dengan baik bila distribusi
tenaga yang didistribusikan dapat mencukupi semuakebutuhan
tenaga yang dibutuhkan. Sebagian besar tenaga yang dihasilkan didistribusikan ke drawwork,rotary table, dan mud pump.
Disamping itu perlu untuk penerangan, rig instrument (driller's console,) , sertaair conditioners.
Tenaga transmisi dihasilkan oleh satu atau lebih mesin harus diteruskan ke
komponen utama rig yaituhoisting, rotating dan circulation system. Sistem-sistem di atas dapat ditunjukkan pada Tabel 2.
Sistem transmisi yang digunakan untuk distribusi tenaga dalam suatu operasi pemboran ada dua jenisyaitu sistem mekanik (mechanical power transmission) dan sistem listrik (electrical power transmission).
Tabel 2
Sistem dan Komponen Operasi Pemboran
Sistem Utama
|
Komponen
|
Sistem Pengangkatan
|
Drawwork
|
Sistem Pemutar
|
Rotary Table
|
Sistem Lumpur
|
Mud Pump
|
3.1. MECHANICAL POWER TRANSMISSION
Dalam proses distribusi tenaga dengan menggun akan sistem transmisi mekanik, maka tenagayang dihasilkan oleh mesin diteruskan secara mekanis.
Proses transmisi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Tenaga yang dihasilkan oleh Prime Mover harus diteruskan dan dihubungkan bersama-sama denganmesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang
diinginkan. Hal ini dilakukan dengan hidraulic coupling (torque converter) yang dihubungkan bersama-sama.
Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate sproket chain linking (sistem
rantai) yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang membutuhkan
tenaga. Sistem inisekarang banyak digantikan oleh tenaga listrik.
3.2. ELECTRIC POWER TRANSMISSION
Tenaga listrik yang biasa digunakan dihasilkan dari
tenaga diesel (diesel- electrik). Pada sistemtransimisi dengan diesel listrik, mesin diesel digunakan tenaga listrik dari generator listrik yang di depanblock. Generator menghasilkan arus listrik, yang kemudian dialirkan melalui kabel ke suatu "control unit".Dari unit pengontrol
tersebut tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik yang
langsung dihubungkan ke sistem peralatan yang membutuhkan tenaga.
Keuntungan distribusi tenaga dengan menggunakan electric power transmission antara lain adalah :
Lebih fleksibel, terutama mengenai peletakan,
Tidak memerlukan rantai (sabuk) penghubung,
Bentuknya lebih kompak dan portable.
4. PEMBAHASAN
Dalam melaksanakan suatu operasi pemboran sistem putar di perluka n kebutuhan tenaga yang tidak sedikit, yang pada umumnya disuplay oleh suatu penggerak utama yang disebut "primemover". Jenis dan jumlah dari penggerak utama yang akan digunakan ditentukan berdasarkan pada besarnyajumlah tenaga yang diperlukan, yang dipengaruhi oleh casing program yang telah disusun dan kedalamansumur.
Untuk meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh prime mover, diperlukan suatu sistem penyalur (sistem
transmisi) yang berfungsi untuk mendistribusikan tenaga tersebut. Sistem
transimisi yang dikenal ada duajenis yaitu sistem mekanik (mechanical power transmission) dan sistem listrik (electric power transmission).Pada dasarnya penggunaan mechanical power transmission maupun electric power
transmission adalah sama, yaitu untuk mendistribusikan tenaga dari pembangkit ke sistem peralatan yangmembutuhkannya dalam suatu operasi pemboran. Akan tetapi electric power transmission lebih banyakdiminati, karena kemudahan-kemudahan yang ditawarkan terutama yang berhubungan dengan perawatan, pengoperasian,
peletakan serta dari dimensinya.
Perencanaan sistem tenaga, baik itu sistem pembangkit maupun sistem
transmisi harus optimum,karena sistem peralatan dalam operasi pemboran tidak akan dapat berfungsi dengan baik jika tenaga yang diperoleh tidak mencukupi ataupun distribusi tenaganya tidak maksimal.
5. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas adalah sebagai berikut :
1. Dalam suatu pemboran, prime mover unit merupakan kebutuhan yang pokok,
tanpa ini pemborantidak akan berjalan.
2. Penggunaan mesin ini ditentukan besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan pada casing programdan kedalaman sumur.
3. Pemakaian sistem transmisi listrik (electric power transmission) mempunyai beberapa keuntungandari sistem yang lain yaitu :
lebih fleksibel letaknya,
tidak memerlukan rantai penghubung, dan
pada umumnya lebih kompak serta portable.
4. Sistem peralatan pemboran tidak akan dapat berfungsi dengan baik jika distribusi
tenaga tidak mencukupikebutuhan yang ada.
0 komentar:
Post a Comment