Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls).
Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut.
Hubungan antara genesa endapan mineral (bahan galian) dengan beberapa ilmu yang ada pada industri mineral
Endapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya disebut dengan endapan primer (hypogen). Jika mineral-mineral primer telah terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar (superficial processes) disebut dengan endapan sekunder (supergen).
1. Keterdapatan Mineral Bijih
Kerak bumi terdiri dari batuan-batuan beku, sedimen, dan metamorfik. Pada Tabel 1 dapat dilihat komposisi umum dari kerak bumi dan beberapa logam-logam lain mempunyai kuantitas kecil dan umum terdapat pada batuan beku.
Tabel 1 Komposisi elemen-elemen penyusun kerak bumi dan pada batuan beku (Sumber; Bateman, 1982).
a. Elemen penyusun kerak bumi | b. Logam-logam yang umum pada batuan beku | |||||||
Elemen | % Berat | %Atom | %Volume | Elemen | % | Elemen | % | |
Oksigen | 47,71 | 60,5 | 94,24 | Alumunium | 8,13 | Kobalt | 0,0023 | |
Silikon | 27,69 | 20,5 | 0,51 | Besi | 5,00 | Timbal | 0,0016 | |
Titanium | 0,62 | 0,3 | 0,03 | Magnesium | 2,09 | Arsenik | 0,0005 | |
Alumunium | 8,07 | 6,2 | 0,44 | Titanium | 0,44 | Uranium | 0,0004 | |
Besi | 5,05 | 1,9 | 0,37 | Mangan | 0,10 | Molibdenum | 0,00025 | |
Magnesium | 2,08 | 1,8 | 0,28 | Kromiun | 0,02 | Tungsten | 0,00015 | |
Kalsium | 3,65 | 1,9 | 1,04 | Vanadium | 0,015 | Antimony | 0,0001 | |
Sodium | 2,75 | 2,5 | 1,21 | Zink | 0,011 | Air Raksa | 0,00005 | |
Potassium | 2,58 | 1.4 | 1,88 | Nikel | 0,008 | Perak | 0,00001 | |
Hidrogen | 0,14 | 3,0 | Tembaga | 0,005 | Emas | 0,0000005 | ||
Timah | 0,004 | Platinum | 0,0000005 |
Pengertian bijih adalah endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis, dan bijih dalam suatu endapan ini tergantung pada dua faktor utama, yaitu tingkat terkonsentrasi (kandungan logam berharga pada endapan), letak serta ukuran (dimensi) endapan tsb.
Untuk mencapai kadar yang ekonomis, mineral-mineral bijih atau komponen bahan galian yang berharga terkonsentrasi secara alamiah pada kerak bumi sampai tingkat minimum yang tertentu tergantung pada jenis bijih atau mineralnya. Dalam Tabel 2 dapat dilihat beberapa bijih logam yang dapat diambil (diekstrak) dari mineral bijihnya, dan pada Tabel 3 dapat dilihat beberapa gangue mineral yang merupakan mineral-mineral (dalam jumlah sedikit/kecil) yang terdapat bersamaan dengan mineral bijih dan relatif tidak ekonomis.
Tabel 2. Beberapa mineral bijih yang dapat diekstrak sebagai komoditi logam (Sumber ; Bateman, 1982).
Logam | Mineral Bijih | Komposisi | % Logam | Hyporgen | Supergen |
Emas | Emas NativeKalaverit
Silvanit
| AuAuTe2
(Au,Ag)Te2
| 10039
–
| xx
x
| xx |
Perak | Perak NativeArgentit
Seragirit
| AgAg2S
AgCl
| 10087
75
| xx | xx
x
|
Besi | MagnetitHematit
Limonit
Siderit
| FeO.Fe2O3Fe2O3
Fe2O3.H2O
FeCO3
| 7270
60
48
| xx
x
| xx
x
|
Tembaga | Tembaga NativeBornit
Brokhantit
Kalkosit
Kalkopirit
Kovelit
Kuprit
Digenit
Enargit
Malasit
Azurit
Krisokola
| CuCu5FeS4
CuSO4.3Cu(OH)2
Cu2S
CuFeS2
CuS
Cu2O
Cu9S5
3Cu2S.As2S5
CuCO3.Cu(OH)2
2CuCO3.Cu(OH)2
CuSiO3.Cu(OH)2
| 10063
62
80
34
66
89
78
48
57
55
36
| xx
x
x
x
x
x
| xx
x
x
x
x
x
x
x
x
x
|
Timbal (Lead) | GalenaSerusit
Anglesit
| PbSPbCO3
PbSO4
| 8677
68
| x | xx |
Seng (Zinc) | SfaleritSmitsonit
Hemimorfit
Zinksit
| ZnSZnCO3
H2ZnSiO5
ZnO
| 6752
54
80
| xx | xx |
Timah | KasiteritStannit | SnO2Cu2S.FeS.SnS2 | 7827 | xx | ?? |
Nikel | PentlanditGarneirit | (Fe,Ni)SH2(Ni,Mg)SiO3.H2O | 22- | x | x |
Kromium | Kromit | FeO.Cr2O3 | 68 | x | |
Mangan | PirolusitPsilomelan
Braunit
Manganit
| MnO2Mn2O3.xH2O
3Mn2O3.MnSiO3
Mn2O3.MnSiO3
| 6345
69
62
| xx
?
| xx
x
x
|
Alumunium | Bauksit | Al2O3.2H2O | 39 | x | |
Antimon | Stibnit | Sb2S3 | 71 | x | |
Bismuth | Bismuthit | Bi2S3 | 81 | x | x |
Kobalt | SmaltitCobaltit | CoAs2CoAsS | 2835 | xx | |
Air Raksa | Sinabar | HgS | 86 | x | |
Molibdenum | MolibdenitWulfenit | MoS2PbMoO4 | 6039 | x | x |
Tungsten | WolframitHuebnerit
Scheelit
| (Fe,Mn)WO4MnWO4
CaWO4
| 7676
80
| xx
x
| |
Uranium | UraninitPitcblende
Coffinit
Carnotit
| Combined UO2dan UO3
USiO4
K2O.2U2O3
| 50-8575
60 U2O3
| xx | xx |
Tabel 3. Beberapa mineral gangue yang umum muncul pada mineral bijih, (Sumber ; Bateman, 1982).
Kelas | Nama | Komposisi | Hyporgen | Supergen |
Oksida | KuarsaSilikat lain
Bauksit
Limonit
| SiO2SiO2
Al2O3.2H2O
Fe2O3.H2O
| xx
x
| xx
x
x
|
Karbonat | KalsitDolomit
Siderit
Rodokrosit
| CaCO3(Ca,Mg)CO3
FeCO3
MnCO3
| xx
x
x
| xx
x
|
Sulfat | BaritGipsum | BaSO4CaSO4+H2O | xx | xx |
Silikat | FeldsparGarnet
Rhodonit
Klorit
Mineral Lempung
| —
MnSiO3
–
–
| xx
x
x
x
| x |
Lain-lain | Bahan batuanFlorit
Apatit
Pirit
Markasit
Pirotit
Arsenopirit
| CaF2(CaF)Ca4(PO4)3
FeS2
FeS2
Fe1-xS
FeAsS
| xx
x
x
x
x
| xx |
Batuan merupakan suatu bentuk alami yang disusun oleh satu atau lebih mineral, dan kadang-kadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan heterogen (terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang merupakan homogen. Deret Reaksi Bowen (deret pembentukan mineral pada batuan) telah dimodifikasi oleh Niggli, V.M. Goldshmidt, dan H. Schneiderhohn, s
Sedangkan proses pembentukan mineral berdasarkan komposisi kimiawi larutan (konsentrasi suatu unsur/mineral), temperatur, dan tekanan pada kondisi kristalisasi dari magma induk telah didesign oleh Niggli seperti terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Temperatur-Konsentrasi-Tekanan (Diagram Niggli)
Jika pembentukan endapan mineral dikelompokkan menurut proses pembentukannya, maka salah satu pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut :
Klasifikasi Lindgren (Modifikasi) |
Endapan yang terbentuk melalui proses konsentrasi kimia (Suhu dan Tekanan Bervariasi)A. Dalam magma, oleh proses differensiasi
Endapan Magmatik (segresi magma, magmatik cair); T 700-15000C; P sangat tinggi.
Endapan Pegmatit; T sedang-sangat tinggi; P sangat tinggi
B. Dalam badan batuan
1. Konsentrasi karena ada penambahan dari luar (epigenetik)
1.1. Asal bahan tergantung dari erupsi batuan beku
a. Oleh hembusan langsung bekuan (magma
– dari efusif; sublimat; fumarol, T 100-6000C; P atmosfer-sedang
– dari intrusif, igneous metamorphic deposits; T 500-8000C, P sangat tinggi
b. Oleh penambahan air panas yang terisi bahan magma
Endapan hipothermal; T 300-5000C, P sangat tinggi
Endapan mesothermal; T 200-3000C, P sangat tinggi
Endapan epithermal; T 50-2000C, P sangat tinggi
Endapan telethermal; T rendah, P rendah
Endapan xenothermal; T tinggi-sedang, P sedang-atmosfer
1.2. Konsentrasi bahan dalam badan batuan itu sendiri :
Konsentrasi oleh metamorfosis dinamik dan regional, T s/d 4000C; P tinggi.
Konsentrasi oleh air tanah dalam; T 0-1000C; P sedang
Konsentrasi oleh lapukan batuan dan pelapukan residu dekat permukaan; T 0-1000C; P sedang-atmosfer
C. Dalam masa air permukaan
1. Oleh interaksi larutan; T 0-700C; P sedang
a. Reaksi anorganik
b. Reaksi organik
2. Oleh penguapan pelarut
Endapan yang dihasilkan melalui konsentrasi mekanis; T & P sedang.
|
0 komentar:
Post a Comment