DAMASKUS — Evakuasi terakhir diAleppo terhadap pemberontak dan warga sipil sudah disiapkan sejak Rabu, setelah Rezim Assad mengambil kontrol penuh dari kota itu selama empat tahun peperangan, Kamis (22/12/2016).
Namun pemberontak menuding Assad ingin menciptakan manusia Salju, sebab membuat warga meradang saat menunggu bus ditengah badai salju.
Ahmad Qarra Ali dari kelompok pemberontak Ahrar al-Sham kuat mengatakan cuaca buruk telah menjadi penyebab penundaan.
“Warga sipil dan pemberontak belum naik bus,” katanya kepada AFP.
Pemerintah Suriah sendiri dituding hendak menciptakan manusia salju di kota Binnish, di pinggiran Idlib, pada 21 Desember 2016 Selama penundaan evakuasi, warga berada dalam suhu yang beku untuk menunggu bus untuk berangkat.
“Bus tidak dipanaskan. Para penumpang, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, menderita kedinginan. Mereka tidak memiliki makanan atau air,” kata Ahmad al-Dbis, yang memimpin tim dokter dan relawan koordinasi evakuasi.
Sekitar 30.000 orang pemberontak terlihat telah meninggalkan Aleppo timur sejak Kamis, hari ini, (22/12/2016), termasuk semua yang terluka dan sakit dalam kondisi kritis.
Komite Internasional Palang Merah mengatakan kepada AFP. Pemerintah Presiden Bashar al-Assad sedang menunggu akhir evakuasi sehingga dapat menyatakan penyelesaian ofensif.
Selama ini Aleppo telah dibagi menjadi timur yang dikuasai pemberontak dan barat sejak 2012 dikuasai pemerintah, saat ini pasca semua pemberontak ter evakuasi, kemenangan terbesar bagi pasukan Assad selama hampir enam tahun perang saudara.
Saat ini, di Aleppo telah terjadi badai salju, evakuasi terus dilakukan dan menggunakan puluhan bus dan kendaraan lainnya.
Evakuasi yang sempat terhenti ini lantaran berbagai aksi seperti pembakaran bus, kembali dilanjutkan usai disepakati dalam kesepakatan Rusia dan Turki yang terjadi pada pekan lalu.
0 komentar:
Post a Comment